PROMLEMATIKA PENDIDIKAN
DI INDONESIA
(Pendidikan Secara Umum)
erwingea_pendfis16'_fsmuksw
Pendidikan
dipandang sebagai suatu yang hakiki dan status kepribadian seseorang, jika
sudah menyelesaikan Pendidikan disuatu jejang kependidikan maka seseorang itu
di pandang sebagai seorang yagn mempunyai moral serta cara berpikir yang
kompleks/analitik. Pendidikan pada dasarnya sebagai kebutuhan dasar yang wajib dinimakti
oleh seluruh orang yang mendiami suatu negara . Undang-undang tetang Pendidikan
telah mengatur bahwa Pendidikan merupakan hak dasar elemen masyaarakat disuatu
negara yang wajib dia dapatkan kapan dan dimana pun tempatnya . Tetapi
terkadang dalam mendapatkan Pendidikan yang layak terhalang oleh berbagai factor-faktor
yang ada dimasyarakat, factor tersebut dapat berupa kemiskinan, budaya dan
social.
Di
Indonesia sendiri banyak permasalahan pendidikan yang kita temui berupa ketidakmerataanya
Pendidikan kepada para warga, bahkan seseorang tidak bisa mendapatkan Pendidikan
karena factor finasial yang terlalu besar. Disini pemerintah telah berusaha
melakukan berbagai cara dan pelaksanaan Pendidikan yang sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan warganya,
hal itu tidak semuanya memberikan dampak yang ensensial, terlihat dari
banyaknya masalah -masalah yang muncul disetiap jenjang Pendidikan diindonesia.
Pendidikan
sendiri mempunyai ouputnya bagi masyarakat yaitu pembangunan sumber daya
manusia (SDM), mempercepat daya saing diera Globalisasi dan lain sebagainya. Dalam
pelaksanaan Pendidikan ini banyak masalah yang harus dihadapi oleh masyarakat
dalam menjalaninya dan memperolehnya seperti halnya biaya tinggi, kualitas
Pendidikan rendah, manajemen Pendidikan terlalu ribet untuk setiap jejang dan
masalah-masalah lain yang unsurnya menghambat mereka untuk mendapatkan Pendidikan.
Saat ini ada 4 masalah pokok
Pendidikan diindonesia yang sering terjadi dan penyelesainya belum tuntas
samapai sekarang, diantaranya ;
1.
Masalah
pemerataan Pendidikan
Pada masalah ini pemerataan
Pendidikan diindonesia masih belum merata secara menyeluruh di pelosok
nusantara. Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem
pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh
warga Negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi
wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang kemajuan suatu
bangsa. Pada masalah ini akan menimbulkan tingkat perbedaan Pendidikan antara
masyarakat Indonesia timur,tengah dan barat yang tidak merata. dengan tidak
meratanya Pendidikan maka secara tidak langsung menghambat proses pembangunan
manusianya secara menyeluruh dan dampaknya terjadi pada kemajuan bangsa
Indonesia serta persaingan iptek yang tertinggal dengan negara lain.
2.
Masalah
Mutu Pendidikan
Untuk mencapai Pendidikan yang
sesungguhnya mutu Pendidikan tersebut harus ditingkatkan, pemerintah selalu
memberi taraf terhadap tingkat Pendidikan di Indonesia. penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan
oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran yang
bekerja dipendidikan, dengan sistem lainya.
Selanjutnya
jika luaran tesebut terjun kelapangan kerja penilaian dilakukan oleh lembaga
pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes unjuk kerja. Lazimnya masih
dilakukan pelatihan dan pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan
persyaratan kerja dilapangan, dan berkarya dalam Pendidikan di Indonesia.
Jadi mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada
kualitas keluaranya. Jika tujuan pendidikan nasiona dijadikan kriteria dan
keberhasilan, maka pertanyaanya adalah: apakah keluaran dari sistem pendidikan
menjadikan pribadi yang bertakwa, mandiri, anggota masyarakat yang sosial yang
bertanggung jawab. Dengan kata lain keluaran ini mewujudkan diri sebagai
manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya dan membangun
lingkungannya. Kualitas luaran seperti tersebut adalah hasil dari mutu
pendidikan. Meskipun disadari bahwa hakikatnya produk dengan ciri-ciri seperti
itu tidak semata-mata hasil dari sistem pendidikan itu sendiri. Yang menjadi
persoalan ialah bahwa cara pengukuran mutu produk tersebut tidak mudah. Dan
pada umumnya hanya dengan mengasosiasikan dengan hasil belajar yang sering
dikenal dengan ujian.
3.
Masalah Efesiensi
Pendidikan
Pada masalah efesiensi Pendidikan bahwa
pelaksanaan proses Pendidikan harus di efesien secara efektif untuk mendapatkan
suatu mekanisme Pendidikan yang berkualitas serta pelaksanaan yang terorganisir.
Dalam efesiensi Pendidikan di Indonesia belum ada perencanaan serta
pengelolahan Pendidikan secara maksimal, efesiensi dalam hal ini adalah pengelolahan
serta pembiayaan Pendidikan yang terjangkau oleh kalangan apapun tanpa terbatas
oleh biaya yang besar. Disisi lain juga efesiensi pengelolahan sumber daya
manusia dalam Pendidikan.
4.
Masalah Kerelevansian
Pendidikan
Pada masalah relevansi Pendidikan dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat disuatu negara, atau kerelevasian Pendidikan
dengan arus globalisasi serta culture masyarakat didalamnya baik yang
berlangsung dalam jangka Panjang maupun jangka pendek.
Sebenarnya kriteria relevansi seperti yang
dinyatakan tersebut cukup ideal jika dikaitkan dengan kondisi sistem
pendidikan pada umumnya dan gambaran tentang pekerjaan yang ada antara lain
sebagaiberikut:
a.Status lembaga pendidikan sendiri masih bermacam-macam kualitasnya.
b.Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran siap pakai. Yang ada ialah siap kembang.
c. Peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh lembaga-lembaga pendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia.
a.Status lembaga pendidikan sendiri masih bermacam-macam kualitasnya.
b.Sistem pendidikan tidak pernah menghasilkan luaran siap pakai. Yang ada ialah siap kembang.
c. Peta kebutuhan tenaga kerja dengan persyaratannya yang dapat digunakan sebagai pedoman oleh lembaga-lembaga pendidikan untuk menyusun programnya tidak tersedia.
ERWIN GEA_pedfis16’_fsmuksw
Referensi ;
Tidak ada komentar:
Posting Komentar