Media Pembelajaran Berbasis TIK
Erwingea_pendfis16'_fsmuksw
Gambar 1. Logo UKSW
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Media merupakan alat untuk memudahkan
sesuatu dalam pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang di buatnya
dapat terselesaikan dengan baik dan dengan memuaskan. Kata Media itu sendiri
berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak “medium” yang berarti ”pengantar
atau perantara”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana
penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Masalahnya adalah bahwa siswa
terlalu banyak menerima suatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses
belajar mengajar yang tidak menggunakan media di mana kondisi siswa tidak siap,
akan memperbesar peluang terjadinya verbalisme.
Kita saat
ini berada dalam era IPTEK, di mana semua teknologi sudah menjadi satu dalam
kehidupan manusia. Hal ini tentu berpengaruh juga dalam pembelajaran. Era IPTEK
membawa dampak terhadap maraknya penggunaan teknologi, salah satunya juga
terhadap proses pembelajaran. Teknologi memungkinkan peserta didik untuk lebih
menjelajahi pengetahuan selain materi yang didapatkannya di sekolah. Selain
itu, dengan adanya media pembelajaran berbasis TIK, khususnya penggunaan
presentasi Power Point (PPT) di mana anak didik mempunyai keinginan untuk maju,
mempunyai kreatifitas, dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan
kelak terutama dalam hal public speaking.
Namun, sebaiknya media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat
dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia di dalamnya. Sehingga peran
guru dan orangtua dalam pengawasan penggunaan TIK sebagai media maupun sumber
belajar baik di sekolah dan di rumah harus tetap maksimal.
Dari pandangan yang ada di atas dapat
di katakan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan anak mudah dan dapat
untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi
pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah htanpa alat bantuan.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian media pembelajaran
berbasis TIK?
2. Apa saja fungsi TIK dalam dunia
pendidikan?
3. Apa saja contoh media pembelajaran berbasis
TIK?
4. Bagaimana membuat media pembelajaran
berbasis TIK yang baik dan benar?
5. Apa saja dampak dari penggunaan media
pembelajaran berbasis TIK?
C.
Tujuan Penulisan
1. Pembaca mengetahui esensi media
pembelajaran berbasis TIK dan fungsinya dalam dunia pendidikan.
2. Pembaca mengetahui contoh media
pembelajaran berbasis TIK.
3. Pembaca mampu membuat media
pembelajaran yang baik dan benar.
4. Pembaca mengetahui dampak dari
penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Media Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Media
pembelajaran berbasis TIK memiliki tiga kata kunci media, pembelajaran, dan
TIK. Pertama, pengertian Media. Media sendiri berasal dari bahasa latin medius dan berasal dari bentuk jamak medium, yang secara harfiah berarti
perantara atau penghantar. Kedua, pengertian pembelajaran. Pembelajaran sendiri
berasal dari kata dasar belajar yang berarti proses dari yang tidak bisa
menjadi bisa. Ketiga, pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Menurut ahli pendidikan Bambang Warsita, TIK adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan
metode untuk memeroleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan
mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.
Dari
pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK
adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dengan menggunakan
sarana dan prasarana hardware, software,
useware sistem yang bertujuan untuk menarik pikiran, perhatian, perasaan,
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
B.
Tujuh Fungsi TIK dalam Dunia Pendidikan
a.
Sebagai gudang ilmu
Seperti yang kita tahu, bahwa TIK menyediakan berbagai mesin
pencari yang dengan mudah nya kita tinggal mencari apa yang kita ingin tahu.
Mesin pencari seperti google, wikipedia, dan
opera adalah beberapa mesin pencari
dan web dari sekian banyak yang ada dan sering digunakan para akademisi,
peserta didik, bahkan orang awam untuk mencari bahan belajar dan ilmu.
b.
Sebagai alat bantu pembelajaran
Dalam hal ini ada tiga fungsi yang bisa diuraikan yaitu TIK
Ssebagai alat bantu guru yang meliputi animasi, sumber referensi ajar, evaluasi
kinerja siswa, dan alat peraga visual.; TIK sebagai alat bantu interaksi antara
guru dan siswa yang meliputi alat komunikasi guru dan siswa dan kolaborasi
kelompok studi pada siswa.; dan TIK sebagai alat bantu siswa yang meliputi
bahan belajar mandiri, latihan soal, simulasi pelajaran, alat karya siswa, dan
alat komunikasi antar siswa.
c.
Sebagai fasilitas pendidikan
Dalam hal ini meliputi perpustakaan elektronik, kelas jarak
jauh, dan aplikasi multimedia.
d.
Sebagai standar kompetensi
Hal ini dimaksudkan apakah sekolah tersebut sudah memiliki
standar yang baik terhadap pembelajaran modern. Selain itu, profil sekolah
ataupun institusi pendidikan dengan mudah diketahui oleh pemerintah (terutama
dinas pendidikan) sebagai pengontrol terhadap berbagai sekolah atau institusi
pendidikan.
e.
Sebagai penunjang administrasi
Sekolah mempunyai sistem administrasi terpadu yang jika
tanpa bantuan TIK, pasti akan kesulitan dan dikerjakan dalam waktu yang lama.
Misalnya saja seperti sistem pembayaran uang sekolah (SPP) siswa dan database seluruh siswa yang ada di
sekolah tersebut.
f.
Sebagai alat bantu manajemen sekolah
Dalam hal ini seperti mempermudah pengumpulan soal ujian
dari guru ke sistem yang ada di sekolah, sehingga guru tidak perlu mencetak
soal ujian tengah semester atau ujian akhir semester untuk siswa yang cukup
banyak seorang diri. Tetapi langsung ke sistem dan bisa dicetak secara
bersamaan dari soal ujian guru semua mata pelajaran.
g.
Sebagai infrastruktur pendidikan
Dalam hal ini berarti bahan ajar banyak disimpan dalam
format digital dengan model yang beragam seperti multimedia, proses pendidikan
seharusnya bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, dan perbedaan letak
geografis seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.
C.
Pengaruh TIK dalam Proses Pembelajaran
a.
Ruang kelas menjadi di mana saja
Dengan adanya TIK, proses pembelajaran yang biasanya hanya
stagnan di dalam ruang kelas untuk mendapatkan ilmu menjadi bisa di mana saja.
Bahkan di rumah atau berada di dalam kendaraan umum pun kita bisa mencari ilmu
melalui internet.
b.
Paper menjadi paperless
Media pembelajaran konvensional yang lebih banyak penggunaan
kertas dalam pembelajaran berubah di mana bahan ajar tersimpan dalam format
digital sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas.
c.
Fasilitas fisik menjadi fasilitas jaringan kerja
Media pembelajaran konvensional yang lebih mengandalkan
fasilitas fisik seperti papan tulis, spidol, kertas, dan bolpoin berubah
menjadi fasilitas jaringan kerja. Di mana bahan ajar bisa ditampilkan dengan
mudahnya di slide PPT dan semuanya
tinggal klik di internet.
d.
Waktu siklus menjadi waktu nyata
Waktu siklus adalah waktu di mana terjadi pertemuan secara
berturut-turun dan bisa diasumsikan konstan untuk semua pertemuan. Hal ini bisa
kita lihat di sekolah pada umumnya. Sedangkan waktu nyata adalah adanya
pengoperasian dari suatu sistem hardware
dan software yang dibatasi oleh tenggat waktu atau deadline yang jelas.
D.
Contoh Media Pembelajaran berbasis TIK
a.
Radio
Seperti yang kita ketahui, stasiun pemancar radio di
Indonesia cukup banyak. Namun, pemanfaatannya sebagai media pembelajaran belum
sepenuhnya diterapkan. Hal ini dapat kita ketahui dari siaran radio yang sering
kita dengar lebih banyak memuat hiburan, informasi, dan iklan. Tetapi,
Indonesia oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom)
Kementrian Pendidikan Nasional telah membuat sebuah frekuensi radio yang khusus
sebagai media pembelajaran atau yang sering disebut siaran radio pendidikan.
Siaran radio pendidikan yang diberin nama Suara Edukasi ini telah
diselenggarakn Pustekkom sejak Januari 2009. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa
adanya kepedulian pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia dengan
memanfaatkan teknologi yang ada. Radio Suara Edukasi ini dapat dijadikan media
alternatif sumber belajar dalam rangkan mencapai tujuan pendidikan Nasional.
Adapun komposisi siaran Radio Suara Edukasi sebanyak 60% pendidikan, 10%
budaya, 10% informasi, 10% hiburan, dan 10% lain-lain.
Namun terdapat kendala penggunaan radio sebagai media
pembelajaran, yaitu radio yang merupakan media sekali tayang. Apabila peserta
didik tidak mendengarkan siaran radio pada saat itu, maka mereka akan
kehilangan informasi pada saat itu juga.
b.
Televisi
Televisi adalah suatu media yang memproduksi gambar dean
suara sekaligus di sebuat tempat dan dapat dilihat dari tempat lain dengan
menggunakan perangkat penerima. Televisi sebagai bagian dari pengembangan TIK
juga memiliki peranan penting sebagai media pembelajaran. Namun jika kita lihat
saat ini, penggunaan televisi sebagai media pembelajaran belum maksimal. Hal
ini dapat kita lihat dari tayangan berbagai stasiun televisi yang lebih banyak
memuat sinetron, infotaiment, ajang
pencarian bakat, dan lain sebagainya. Mungkin jika kita perhatikan, dari sekian
banyak stasiun televisi, ada beberapa stasiun televisi yang tetap memuat
komponen pendidikan di setiap acaranya, hal ini bisa kita lihat dari acara yang
memuat budaya, berita, dan isu global.
Untuk mengatasi keprihatinan tersebut, pemerintah oleh
Pustekkom Kemendikbud membuat suatu program acara televisi yang sangat
bermanfaat bagi peserta didik, yaitu Televisi Edukasi yang biasanya ditayangkan
di TVRI Nasional. Di program tersebut, diundang guru berkompeten sebagai narasumber
dan membahas berbagai macam teori dan soal yang ada di sekolah. Televisi
Edukasi semakin intensif melakukan penyiaran di saat menjelang para siswa
sekolah menuju ujian nasional.
c.
Telekonferensi
Telekonferensi merupakan suatu media berbasis TIK di mana
memungkinkan dua orang atau lebih melakukan suatu pertukaran informasi secara
langsung pada dua atau lebih lokasi yang berbeda dengan memanfaatkan suatu
sistem telekomunikasi. Telekonferensi biasa digunakan dalam pendidikan jarak
jauh yang fungsinya sebagai jembatan komunikasi antara pengajar/narasumber
dengan peserta didik.
Layanan telekonferensi di Indonesia dilayani oleh PERMATA (Pertemuan Melalui Telepon Anda) dari
PT Telkom Indonesia. Dengan layanan PERMATA, sebanyak tiga puluh nomor
sambungan dapat dihubungkan hingga terjadi konferensi berupa audio dan visual.
d.
Komputer / Handphone dan
Internet
Penggunaan komputer dan handphone
dengan disambungkan oleh internet menjadi pilihan media belajar para akademisi
maupun peserta didik saat ini. Di samping praktis, menggunakan jaringan
internet juga mudah dan bisa menjadi media yang berkali-kali tayang, tidak
seperti halnya radio dan televisi yang sekali tayang. Para pengguna dapat
menayangkan kembali materi pembelajaran yang mereka butuhkan dengan mengklik
pada mesin pencari.
Saat ini, banyak sekali platform
yang menyediakan media untuk belajar di internet. Mulai dari yang berbayar dan
sudah banyak testimoni nya dari para pengguna, seperti Quipper Video, Zenius Net, dan Ruangguru.com kini tengah
digandrungi para pelajar, terutama menjelang ujian nasional.
E.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Media Pembelajaran
Berbasis TIK
Penggunaan
media pembelajaran berbasis TIK kini tengah digandrungi para pengajar maupun
peserta didik. Di samping praktis, file pembelajaran
yang sudah diajarkan dapat dibuka kembali sewaktu-waktu.
Alangkah
baiknya, para pembuat media pembelajaran berbasis TIK memerhatikan hal berikut
agar para pengguna semakin tertarik untuk menggunakan media pembelajaran
berbasis TIK :
a.
Rumusan judul
Judul adalah awal mula dimulainya ketertarikan pembaca
maupun pengguna media dalam proses pembelajaran. Rumusan judul yang monoton dan
langsung ke titik pembelajaran bisa membuat peserta didik menjadi malas dan
tidak tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
Berikut adalah tabel rumusan judul yang kurang baik dan yang
baik untuk bisa diterapkan :
Rumusan Judul yang Kurang Baik
|
Rumusan Judul yang Baik
|
Tata Surya
|
Seperti Apakah Keadaan di Luar
Angkasa?
|
Fotosintesis
|
Bagaimana Proses Tumbuhan Hijau
Mendapatkan Makanan?
|
b.
Rumusan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan tonggak atau acuan tercapainya
perubahan perilaku atau kompentensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam pernyataan atau deskripsi yang
spesifik, termasuk penggunaan cara ataupun media nya.
Rumusan Tujuan Pembelajaran yang
Kurang Baik
|
Rumusan Tujuan Pembelajaran yang Baik
|
Siswa dapat menjelaskan penyebab
terjadinya jantung koroner.
|
Dengan cara presentasi, siswa dapat
menjelaskan penyebab terjadinya jantung koroner.
|
c.
Apersepsi
Apersepsi
adalah suatu pengamatan tentang segala sesuatu dalam jiwa sendiri sebagai landasan untuk menerima ide baru. Dalam
hal ini, apersepsi difungsikan untuk membawa dunia peserta didik ke dunia kita.
Apakah setelah pembelajaran penggunaan media yang kita gunakan dapat membuat
peserta didik semakin paham materi atau tidak.
F.
Strategi dalam Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Uraian yang komunikatif
Materi ajar menggunakan slide power point yang penulis lihat di google, lebih banyak menggunakan tulisan daripada poin. Hal ini
tentu tidak sesuai dengan esensi slide power
point yang seharusnya lebih banyak memuat poin atau inti yang akan
dijelaskan pengajar terhadap peserta didik.
b.
Ilustrasi yang relevan dan kontekstual
Ilustrasi yang tepat dan relevan dapat membuat pemahaman
peserta didik semakin baik. Selain itu, peserta didik dapat memvisualisasikan
materi yang memerlukan gambar daripada mengkalimatkan visualisasi tersebut di slide power point.
c.
Latihan, umpan balik, dan tes yang kreatif
Pelaksanaan tes maupun latihan soal juga tidak melulu harus
menggunakan kertas dan berada di kelas. Bisa dikemas dengan menarik dan
berbasis TIK, seperti model lomba cerdas cermat ataupun dikemas tes online.
d.
Interaktivitas
Walaupun menggunakan media, jangan sampai kita melupakan
interaktivitas antara pengajar dan peserta didik. Media hanya sebagai jembatan
untuk memvisualisasikan materi ajar yang sulit untuk digambar atau ditulis
secara manual.
e.
Pemilihan media yang relevan
Hal ini sangat penting diperhatikan para pengajar. Jangan
sampai media yang kita pilih malah membuat peserta didik semakin kesulitan atau
tidak memahami konsep materi yang ingin kita salurkan ke mereka.
f.
Konsistensi media dengan tujuan pembelajaran
Dengan adanya media, diharapkan tujuan pembelajaran tetap
berada di jalur sebenarnya dan tidak menyimpang.
G.
Dampak Positif Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Mampu menjelaskan konsep yang rumit menjadi sederhana.
b.
Menjelaskan materi pembelajaran yang abstrak menjadi nyata.
c.
Membantu pengajar menyajikan materi dengan lebih mudah dan
cepat.
d.
Membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar
terhadap suatu objek.
e.
Informasi yang dibutuhkan semakin cepat dan mudah diakses.
f.
Maeri pelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang dan
dipelajari kembali (playback).
H.
Dampak Negatif Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
a.
Mengakibatkan terjadinya pelanggaran Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI).
b.
Membuat peserta didik berfikir pendek dan berkomunikasi
dalam waktu singkat (short span of
attention).
c.
Dapat disalahgunakan peserta didik untuk mengakses situs
porno.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Media
pembelajaran sangatlah penting dalam dunia pendidikan terutama dalam proses
belajar dan mengajar. namun yang perlu diperhatikan adalah media pembelajaran
bukanlah sebagai pengganti tetapi hanya
sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar sehingga lebih efektif. Oleh
karena itu, peran seorang guru atau pendidik sangatlah penting dalam hal ini
agar semua proses belajar dan mengajar berjalan dengan lancar sebagaimana
mestinya.
B.
Saran
Peran
pengajar terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis TIK sangatlah penting.
Terkadang, esensi dari penggunaan media kadang disalahgunakan sebagai pengganti
guru. Lalu, teknik penggunaan media pembelajaran berbasis TIK menurut penulis
belum maksimal. Hal ini dapat dilihat misalnya saat penggunaan slide power point. Para pembuat slide tidak melihat the power of point, melainkan the
power of sentences. Jadi saran penulis sebaiknya diadakan pelatihan untuk
para pengajar dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK agar penggunaanya
lebih maksimal.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Huda, Padmo & Kurniati, S. 2000. Persepsi dan Kesediaan Pengelola UPBJJ dan Radio Lokal terhadap
Penyelenggaraan Siaran Program Tutorial Radio Universtas Terbuka. Universitas
Terbuka.
Kristiyanto, Wahyu Hari. 2013. Bagaimana Menerapkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) di Kelas. Salatiga : Widya Sari Press
Suara Edukasi (2013). Tentang Kami. [online]
URL : ((http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/tentang-kami/) diakses Minggu, 21 Januari 2018
Sujoko. 2013. Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran di SMP Negeri 1
Geger Madiun. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 1, No. 1
(Januari 2013)
Warsita, Bambang. 2008. Teknologi
Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta
karya ;
Listra Winda Britinia (192017601)
Yunita Dangga (192016004)
Publish diblog sciencealam.blogspots.co.id (Erwin Hartaman Gea)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar