Sabtu, 10 Februari 2018

Media pembelajaran TIK




Media Pembelajaran Berbasis TIK
Erwingea_pendfis16'_fsmuksw

 



Gambar 1. Logo UKSW



 
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Media merupakan alat untuk memudahkan sesuatu dalam pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang di buatnya dapat terselesaikan dengan baik dan dengan memuaskan. Kata Media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak “medium” yang berarti ”pengantar atau perantara”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan. Masalahnya adalah bahwa siswa terlalu banyak menerima suatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar mengajar yang tidak menggunakan media di mana kondisi siswa tidak siap, akan memperbesar peluang terjadinya verbalisme.
            Kita saat ini berada dalam era IPTEK, di mana semua teknologi sudah menjadi satu dalam kehidupan manusia. Hal ini tentu berpengaruh juga dalam pembelajaran. Era IPTEK membawa dampak terhadap maraknya penggunaan teknologi, salah satunya juga terhadap proses pembelajaran. Teknologi memungkinkan peserta didik untuk lebih menjelajahi pengetahuan selain materi yang didapatkannya di sekolah. Selain itu, dengan adanya media pembelajaran berbasis TIK, khususnya penggunaan presentasi Power Point (PPT) di mana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, mempunyai kreatifitas, dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan kelak terutama dalam hal public speaking. Namun, sebaiknya media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian harfiahnya juga terdapat manusia di dalamnya. Sehingga peran guru dan orangtua dalam pengawasan penggunaan TIK sebagai media maupun sumber belajar baik di sekolah dan di rumah harus tetap maksimal.
Dari pandangan yang ada di atas dapat di katakan bahwa media merupakan alat yang memungkinkan anak mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama dibandingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan ceramah htanpa alat bantuan.

B.     Rumusan Masalah
1.  Apa pengertian media pembelajaran berbasis TIK?
2.  Apa saja fungsi TIK dalam dunia pendidikan?
3.  Apa saja contoh media pembelajaran berbasis TIK?
4.  Bagaimana membuat media pembelajaran berbasis TIK yang baik dan benar?
5.  Apa saja dampak dari penggunaan media pembelajaran berbasis TIK?

C.     Tujuan Penulisan
1.  Pembaca mengetahui esensi media pembelajaran berbasis TIK dan fungsinya dalam dunia pendidikan.
2.  Pembaca mengetahui contoh media pembelajaran berbasis TIK.
3.  Pembaca mampu membuat media pembelajaran yang baik dan benar.
4.  Pembaca mengetahui dampak dari penggunaan media pembelajaran berbasis TIK.

















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Definisi Media Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
            Media pembelajaran berbasis TIK memiliki tiga kata kunci media, pembelajaran, dan TIK. Pertama, pengertian Media. Media sendiri berasal dari bahasa latin medius dan berasal dari bentuk jamak medium, yang secara harfiah berarti perantara atau penghantar. Kedua, pengertian pembelajaran. Pembelajaran sendiri berasal dari kata dasar belajar yang berarti proses dari yang tidak bisa menjadi bisa. Ketiga, pengertian Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Menurut ahli pendidikan Bambang Warsita, TIK adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memeroleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.
            Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran berbasis TIK adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan dengan menggunakan sarana dan prasarana hardware, software, useware sistem yang bertujuan untuk menarik pikiran, perhatian, perasaan, dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

B.     Tujuh Fungsi TIK dalam Dunia Pendidikan
a.      Sebagai gudang ilmu
Seperti yang kita tahu, bahwa TIK menyediakan berbagai mesin pencari yang dengan mudah nya kita tinggal mencari apa yang kita ingin tahu. Mesin pencari seperti google, wikipedia, dan opera adalah beberapa mesin pencari dan web dari sekian banyak yang ada dan sering digunakan para akademisi, peserta didik, bahkan orang awam untuk mencari bahan belajar dan ilmu.
b.      Sebagai alat bantu pembelajaran
Dalam hal ini ada tiga fungsi yang bisa diuraikan yaitu TIK Ssebagai alat bantu guru yang meliputi animasi, sumber referensi ajar, evaluasi kinerja siswa, dan alat peraga visual.; TIK sebagai alat bantu interaksi antara guru dan siswa yang meliputi alat komunikasi guru dan siswa dan kolaborasi kelompok studi pada siswa.; dan TIK sebagai alat bantu siswa yang meliputi bahan belajar mandiri, latihan soal, simulasi pelajaran, alat karya siswa, dan alat komunikasi antar siswa.
c.       Sebagai fasilitas pendidikan
Dalam hal ini meliputi perpustakaan elektronik, kelas jarak jauh, dan aplikasi multimedia.
d.     Sebagai standar kompetensi
Hal ini dimaksudkan apakah sekolah tersebut sudah memiliki standar yang baik terhadap pembelajaran modern. Selain itu, profil sekolah ataupun institusi pendidikan dengan mudah diketahui oleh pemerintah (terutama dinas pendidikan) sebagai pengontrol terhadap berbagai sekolah atau institusi pendidikan.
e.      Sebagai penunjang administrasi
Sekolah mempunyai sistem administrasi terpadu yang jika tanpa bantuan TIK, pasti akan kesulitan dan dikerjakan dalam waktu yang lama. Misalnya saja seperti sistem pembayaran uang sekolah (SPP) siswa dan database seluruh siswa yang ada di sekolah tersebut.
f.        Sebagai alat bantu manajemen sekolah
Dalam hal ini seperti mempermudah pengumpulan soal ujian dari guru ke sistem yang ada di sekolah, sehingga guru tidak perlu mencetak soal ujian tengah semester atau ujian akhir semester untuk siswa yang cukup banyak seorang diri. Tetapi langsung ke sistem dan bisa dicetak secara bersamaan dari soal ujian guru semua mata pelajaran.
g.      Sebagai infrastruktur pendidikan
Dalam hal ini berarti bahan ajar banyak disimpan dalam format digital dengan model yang beragam seperti multimedia, proses pendidikan seharusnya bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja, dan perbedaan letak geografis seharusnya tidak menjadi batasan pendidikan.

C.     Pengaruh TIK dalam Proses Pembelajaran
a.      Ruang kelas menjadi di mana saja
Dengan adanya TIK, proses pembelajaran yang biasanya hanya stagnan di dalam ruang kelas untuk mendapatkan ilmu menjadi bisa di mana saja. Bahkan di rumah atau berada di dalam kendaraan umum pun kita bisa mencari ilmu melalui internet.
b.      Paper menjadi paperless
Media pembelajaran konvensional yang lebih banyak penggunaan kertas dalam pembelajaran berubah di mana bahan ajar tersimpan dalam format digital sehingga dapat mengurangi penggunaan kertas.
c.       Fasilitas fisik menjadi fasilitas jaringan kerja
Media pembelajaran konvensional yang lebih mengandalkan fasilitas fisik seperti papan tulis, spidol, kertas, dan bolpoin berubah menjadi fasilitas jaringan kerja. Di mana bahan ajar bisa ditampilkan dengan mudahnya di slide PPT dan semuanya tinggal klik di internet.
d.     Waktu siklus menjadi waktu nyata
Waktu siklus adalah waktu di mana terjadi pertemuan secara berturut-turun dan bisa diasumsikan konstan untuk semua pertemuan. Hal ini bisa kita lihat di sekolah pada umumnya. Sedangkan waktu nyata adalah adanya pengoperasian dari suatu sistem hardware dan software yang dibatasi oleh  tenggat waktu atau deadline yang jelas.

D.    Contoh Media Pembelajaran berbasis TIK
a.      Radio
Seperti yang kita ketahui, stasiun pemancar radio di Indonesia cukup banyak. Namun, pemanfaatannya sebagai media pembelajaran belum sepenuhnya diterapkan. Hal ini dapat kita ketahui dari siaran radio yang sering kita dengar lebih banyak memuat hiburan, informasi, dan iklan. Tetapi, Indonesia oleh Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Kementrian Pendidikan Nasional telah membuat sebuah frekuensi radio yang khusus sebagai media pembelajaran atau yang sering disebut siaran radio pendidikan. Siaran radio pendidikan yang diberin nama Suara Edukasi ini telah diselenggarakn Pustekkom sejak Januari 2009. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa adanya kepedulian pemerintah terhadap pendidikan di Indonesia dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Radio Suara Edukasi ini dapat dijadikan media alternatif sumber belajar dalam rangkan mencapai tujuan pendidikan Nasional. Adapun komposisi siaran Radio Suara Edukasi sebanyak 60% pendidikan, 10% budaya, 10% informasi, 10% hiburan, dan 10% lain-lain.
Namun terdapat kendala penggunaan radio sebagai media pembelajaran, yaitu radio yang merupakan media sekali tayang. Apabila peserta didik tidak mendengarkan siaran radio pada saat itu, maka mereka akan kehilangan informasi pada saat itu juga.

b.      Televisi
Televisi adalah suatu media yang memproduksi gambar dean suara sekaligus di sebuat tempat dan dapat dilihat dari tempat lain dengan menggunakan perangkat penerima. Televisi sebagai bagian dari pengembangan TIK juga memiliki peranan penting sebagai media pembelajaran. Namun jika kita lihat saat ini, penggunaan televisi sebagai media pembelajaran belum maksimal. Hal ini dapat kita lihat dari tayangan berbagai stasiun televisi yang lebih banyak memuat sinetron, infotaiment, ajang pencarian bakat, dan lain sebagainya. Mungkin jika kita perhatikan, dari sekian banyak stasiun televisi, ada beberapa stasiun televisi yang tetap memuat komponen pendidikan di setiap acaranya, hal ini bisa kita lihat dari acara yang memuat budaya, berita, dan isu global.
Untuk mengatasi keprihatinan tersebut, pemerintah oleh Pustekkom Kemendikbud membuat suatu program acara televisi yang sangat bermanfaat bagi peserta didik, yaitu Televisi Edukasi yang biasanya ditayangkan di TVRI Nasional. Di program tersebut, diundang guru berkompeten sebagai narasumber dan membahas berbagai macam teori dan soal yang ada di sekolah. Televisi Edukasi semakin intensif melakukan penyiaran di saat menjelang para siswa sekolah menuju ujian nasional.

c.       Telekonferensi
Telekonferensi merupakan suatu media berbasis TIK di mana memungkinkan dua orang atau lebih melakukan suatu pertukaran informasi secara langsung pada dua atau lebih lokasi yang berbeda dengan memanfaatkan suatu sistem telekomunikasi. Telekonferensi biasa digunakan dalam pendidikan jarak jauh yang fungsinya sebagai jembatan komunikasi antara pengajar/narasumber dengan peserta didik.
Layanan telekonferensi di Indonesia dilayani oleh  PERMATA (Pertemuan Melalui Telepon Anda) dari PT Telkom Indonesia. Dengan layanan PERMATA, sebanyak tiga puluh nomor sambungan dapat dihubungkan hingga terjadi konferensi berupa audio dan visual.

d.     Komputer / Handphone dan Internet
Penggunaan komputer dan handphone dengan disambungkan oleh internet menjadi pilihan media belajar para akademisi maupun peserta didik saat ini. Di samping praktis, menggunakan jaringan internet juga mudah dan bisa menjadi media yang berkali-kali tayang, tidak seperti halnya radio dan televisi yang sekali tayang. Para pengguna dapat menayangkan kembali materi pembelajaran yang mereka butuhkan dengan mengklik pada mesin pencari.
Saat ini, banyak sekali platform yang menyediakan media untuk belajar di internet. Mulai dari yang berbayar dan sudah banyak testimoni nya dari para pengguna, seperti Quipper Video, Zenius Net, dan Ruangguru.com kini tengah digandrungi para pelajar, terutama menjelang ujian nasional.

E.     Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Membuat Media Pembelajaran Berbasis TIK
            Penggunaan media pembelajaran berbasis TIK kini tengah digandrungi para pengajar maupun peserta didik. Di samping praktis, file pembelajaran yang sudah diajarkan dapat dibuka kembali sewaktu-waktu.
            Alangkah baiknya, para pembuat media pembelajaran berbasis TIK memerhatikan hal berikut agar para pengguna semakin tertarik untuk menggunakan media pembelajaran berbasis TIK :
a.      Rumusan judul
Judul adalah awal mula dimulainya ketertarikan pembaca maupun pengguna media dalam proses pembelajaran. Rumusan judul yang monoton dan langsung ke titik pembelajaran bisa membuat peserta didik menjadi malas dan tidak tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran selanjutnya.
Berikut adalah tabel rumusan judul yang kurang baik dan yang baik untuk bisa diterapkan :
Rumusan Judul yang Kurang Baik
Rumusan Judul yang Baik
Tata Surya
Seperti Apakah Keadaan di Luar Angkasa?
Fotosintesis
Bagaimana Proses Tumbuhan Hijau Mendapatkan Makanan?

b.      Rumusan tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran merupakan tonggak atau acuan tercapainya perubahan perilaku atau kompentensi pada siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam pernyataan atau deskripsi yang spesifik, termasuk penggunaan cara ataupun media nya.
Rumusan Tujuan Pembelajaran yang Kurang Baik
Rumusan Tujuan Pembelajaran yang Baik
Siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya jantung koroner.
Dengan cara presentasi, siswa dapat menjelaskan penyebab terjadinya jantung koroner.

c.       Apersepsi
                        Apersepsi adalah suatu pengamatan tentang segala sesuatu dalam jiwa sendiri sebagai landasan untuk menerima ide baru. Dalam hal ini, apersepsi difungsikan untuk membawa dunia peserta didik ke dunia kita. Apakah setelah pembelajaran penggunaan media yang kita gunakan dapat membuat peserta didik semakin paham materi atau tidak.

F.      Strategi dalam Pembuatan Media Pembelajaran Berbasis TIK
a.      Uraian yang komunikatif
Materi ajar menggunakan slide power point yang penulis lihat di google, lebih banyak menggunakan tulisan daripada poin. Hal ini tentu tidak sesuai dengan esensi slide power point yang seharusnya lebih banyak memuat poin atau inti yang akan dijelaskan pengajar terhadap peserta didik.
b.      Ilustrasi yang relevan dan kontekstual
Ilustrasi yang tepat dan relevan dapat membuat pemahaman peserta didik semakin baik. Selain itu, peserta didik dapat memvisualisasikan materi yang memerlukan gambar daripada mengkalimatkan visualisasi tersebut di slide power point.
c.       Latihan, umpan balik, dan tes yang kreatif
Pelaksanaan tes maupun latihan soal juga tidak melulu harus menggunakan kertas dan berada di kelas. Bisa dikemas dengan menarik dan berbasis TIK, seperti model lomba cerdas cermat ataupun dikemas tes online.
d.     Interaktivitas
Walaupun menggunakan media, jangan sampai kita melupakan interaktivitas antara pengajar dan peserta didik. Media hanya sebagai jembatan untuk memvisualisasikan materi ajar yang sulit untuk digambar atau ditulis secara manual.
e.      Pemilihan media yang relevan
Hal ini sangat penting diperhatikan para pengajar. Jangan sampai media yang kita pilih malah membuat peserta didik semakin kesulitan atau tidak memahami konsep materi yang ingin kita salurkan ke mereka.
f.        Konsistensi media dengan tujuan pembelajaran
Dengan adanya media, diharapkan tujuan pembelajaran tetap berada di jalur sebenarnya dan tidak menyimpang.

G.    Dampak Positif Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
a.      Mampu menjelaskan konsep yang rumit menjadi sederhana.
b.      Menjelaskan materi pembelajaran yang abstrak menjadi nyata.
c.       Membantu pengajar menyajikan materi dengan lebih mudah dan cepat.
d.     Membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu objek.
e.      Informasi yang dibutuhkan semakin cepat dan mudah diakses.
f.        Maeri pelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang dan dipelajari kembali (playback).

H.    Dampak Negatif Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis TIK
a.      Mengakibatkan terjadinya pelanggaran Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
b.      Membuat peserta didik berfikir pendek dan berkomunikasi dalam waktu singkat (short span of attention).
c.       Dapat disalahgunakan peserta didik untuk mengakses situs porno.





BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
            Media pembelajaran sangatlah penting dalam dunia pendidikan terutama dalam proses belajar dan mengajar. namun yang perlu diperhatikan adalah media pembelajaran bukanlah sebagai pengganti  tetapi hanya sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar sehingga lebih efektif. Oleh karena itu, peran seorang guru atau pendidik sangatlah penting dalam hal ini agar semua proses belajar dan mengajar berjalan dengan lancar sebagaimana mestinya.

B.     Saran
            Peran pengajar terhadap penggunaan media pembelajaran berbasis TIK sangatlah penting. Terkadang, esensi dari penggunaan media kadang disalahgunakan sebagai pengganti guru. Lalu, teknik penggunaan media pembelajaran berbasis TIK menurut penulis belum maksimal. Hal ini dapat dilihat misalnya saat penggunaan slide power point. Para pembuat slide tidak melihat the power of point, melainkan the power of sentences. Jadi saran penulis sebaiknya diadakan pelatihan untuk para pengajar dalam pembuatan media pembelajaran berbasis TIK agar penggunaanya lebih maksimal.















BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
                              
Huda, Padmo & Kurniati, S. 2000. Persepsi dan Kesediaan Pengelola UPBJJ dan Radio Lokal terhadap Penyelenggaraan Siaran Program Tutorial Radio Universtas Terbuka. Universitas Terbuka.

Kristiyanto, Wahyu Hari. 2013. Bagaimana Menerapkan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kelas. Salatiga : Widya Sari Press

Suara Edukasi (2013). Tentang Kami. [online] URL :  ((http://suaraedukasi.kemdikbud.go.id/tentang-kami/) diakses Minggu, 21 Januari 2018

Sujoko. 2013. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai Media Pembelajaran di SMP Negeri 1 Geger Madiun. Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Vol. 1, No. 1 (Januari 2013)

Warsita, Bambang. 2008. Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta



 karya ;

Listra Winda Britinia (192017601)

Yunita Dangga (192016004) 

Publish diblog sciencealam.blogspots.co.id (Erwin Hartaman Gea)


 Erwin Gea

hidup berlebihan belum tentu bahagia, tetapi dengan tulisan kamu bisa menguasai satu pulau















Tidak ada komentar:

Posting Komentar