Senin, 12 Februari 2018

pertumbuhan,perkembangan dan penyesuaian diri mahasiswa




Resume Paper
Pertumbuhan, Perkembangan, dan Penyesuaian Diri pada Mahasiswa (Pemuda)
Erwingea_pendfis16’_fsmuksw



Fase kehidupan manusia terdiri dari pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri. Kita tentu sudah mengetahui masing-masing arti harafiah dari pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri itu sendiri. Kategori pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri di sini bisa dikategorikan dalam tiga rentang yaitu sekolah dasar (anak-anak), sekolah menengah (remaja), dan mahasiswa (pemuda). Dalam hal ini akan dibahas pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri pada usia pemuda (mahasiswa).
Usia pemuda adalah waktu hidup dari masa remaja ke masa dewasa. Dalam usia ini, individu yang telah dikategorikan menjadi pemuda diharapkan menjadi generasi yang mampu memiliki kemampuan berfikir kritis, inovatif, dan kreatif. Masa usia pemuda adalah masa yang produktif untuk individu banyak menuangkan ide kreatif nya demi kemajuan suatu hal. Karena hal itu pula, pemuda menjadi harapan bagi masyarakat untuk menjadi agen perubahan (agent of change) bagi kemajuan lingkungan di mana dia berada, bangsa, dan negara.
Lalu, siapa yang dikategorikan menjadi pemuda? Menurut Undang-Undang Kepemudaan RI No. 40 Tahun 2009, usia yang digolongkan menjadi pemuda adalah rentang usia 15-30 tahun. Hal ini tentu saja menimbulkan keanehan, karena stereotip masyarakat tentang pemuda tentu saja adalah individu yang masih muda secara rupa dan aktif melakukan berbagaif hal. Namun kita bisa berkaca dari negara maju seperti Korea dan Jepang. Usia 25 tahun ke atas, mereka menjadikan usia itu menjadi usia produktif untuk berkarya dan bekerja. Dilihat dari banyaknya masyarakat di sana yang belum mengambil keputusan belum menikah, namun masih aktif untuk bekerja. Berbeda dengan di Indonesia, dalam rentang usia 25-30 tahun mungkin sudah dianggap aneh jika masih dikategorikan pemuda. Karena dalam rentang usia tersebut, masyarakat Indonesia menganggap tabu jika belum memutuskan untuk menikah di usai tersebut.
Setelah banyak dibahas tentang siapa itu pemuda, selanjutnya kita akan bahas tentanng pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri usia pemuda. Pertumbuhan sendiri lebih mengarah kepada hal yang kuantitatif (bisa diukur). Seperti tinggi badan individu. Pertumbuhan yang dialami oleh pemuda antara lain : pertama, tinggi badan yang sudah mencapai batas optimal. Di mana tinggi badan sudah sulit untuk bertambah dikarenakan hormon pertumbuhan pada usia pemuda sudah mencapai batas optimalnya. Kedua, pertumbuhan yang dialami pemuda yaitu keadaan badan dan anggota tubuh menjadi berimbang. Hal ini dilihat dari semakin simetris nya wajah pemuda dan sudah menunjukkan rupa sebagai orang yang dewasa. Pada wanita, antara pinggul dan bahu ukurannya sudah mencapai keseimbangan juga. Ketiga, organ reproduksi telah berkembang dengan sempurna. Dalam hal ini, organ reproduksi pada usia pemuda sudah siap untuk menghasilkan keturunan.
Selanjutnya masuk ke perkembangan. Perkembangan pada usia pemuda mencakup perkembangan emosi, intelek, moral, dan karir. Perkembangan emosi pada usia pemuda mencakup kemandirian emosional. Hal ini berarti pemuda telah mampu untuk mengelola emosinya sendiri tanpa melibatkan dorongan moril orang sekitar, sepeti orang tua dan teman. Namun tentu saja pengelolaan kemandirian emosional ini ada batasnya. Tidak selalu pemuda mampu mengelola semua emosi dalam dirinya seorang diri, namun tetap ada dukungan orang sekitar. Namun tidak sebanyak kebergantungan usia anak-anak dan remaja yang masih selalu mengandalkan orangtua dan teman. Perkembangan intelek yang pertama adalah seorang pemuda telah mampu mengembangkan konsep yang diperlukan sebagai warga negara dan wawasan keagamaan. Seorang pemuda harus mampu menerapkan berbagai teori tentang menjadi warga negara yang baik yang mungkin telah banyak diterimanya dulu di bangku sekolah dalam mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan. Seorang pemuda seharusnya malu jika masih melakukan pelanggaran lalu lintas. Seorang pemuda seharusnya sudah mampu menjiwai berbagai nilai yang telah diterimanya dan harus dilakukan dengan baik dan benar di lingkungannya. Nilai agama sendiri pasti mengajarkan berbagai kebaikan yang harus dilakukan seorang individu. Sebagai pemuda yang baik, seharusnya nilai-nilai agama tersebut sudah tertanam dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seperti rajin ibadah, tidak melakukan hal yang melanggar norma, dan aktif dalam kegiatan yang membawa dampak positif bagi lingkungan sekitar.
Perkembangan intelek yang dialami pemuda selanjutnya adalah kualitas berpikir yang semakin luas dan mendalam. Hal ini dibuktikan dari banyaknya pemikiran-pemikiran kritis dari pemuda yang telah banyak membawa perubahan di Indonesia. Kualitas berpikir ini bisa ditingkatkan dengan banyak membaca buku, aktif berorganisasi, dan aktif melakukan interaksi sosial di lingkungan sekitar. Kualitas berpikir ini berguna nanti jika seorang pemuda telah memasuki dunia kerja. Terakhir yaitu sadar akan penggunaan ilmu di masa depan. Seorang pemuda seharusnya tidak menyia-nyiakan ilmu yang telah dia dapatkan selama ini, namun ilmu yang dia dapat harus terus dikembangkan demi mendapatkan pekerjaan dan karir yang baik ke depannya.
Perkembangan moral yang dialami pemuda yaitu sadar akan keberadaan diri di mana telah diperolehnya seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman dalam bertingkah laku di lingkungan dia berada. Adanya tanggungjawab yang diemban pemuda tentu lebih besar dari tanggungjawab yang dia peroleh saat masih anak-anak dan remaja di mana seorang pemuda sudah harus lebih mandiri dan berani berada di lingkungan yang baru (merantau) untuk menempuh pendidikan dan bekerja. Hal ini tentu bermuara ke tujuan pernikahan. Seorang pemuda tentu jangan berpikir main-main tentang pernikahan. Pernikahan adalah hal yang sakral dan tentunya harus memiliki persiapan yang matang untuk melakukan hal ini. Menempuh pendidikan tinggi dan mendapatkan pekerjaan yang baik adalah bagian dari pemikiran pemuda yang positif sebagai persiapannya untuk menempuh jenjang pernikahan.
Ketiga, perkembangan karir. Sebagai seorang pemuda, tentu ingin mendapatakan masa depan yang cerah. Hal ini dilakukan dengan cara terus menggali dan memanfaatkan ilmu yang diperoleh sampai masa kuliah untuk mencapai keunggulan dan perbaikan karir di masa depan.
Dalam kehidupan sehari-hari sebagai makhluk sosial pemuda diharapkan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitarnya baik itu dari segi psikis maupun fisik. Ada banyak penyesuaian yang muncul ketika pemuda berada di lingkungan masyarakat seperti penyesuaian pendidikan, penyesuaian lingkungan baru, penyesuaian perkerjaan, penyesuaian hubungan dengan lawan jenis, penyesuaian image. Pertama, penyesuaian pendidikan. Penyesuaian pendidikan berkaitan dengan ketika pemuda melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi dengan memilih jurusan sesuai bakat dan minatnya. Kedua, penyesuaian lingkungan. Penyesuaian lingkungan ini identik ketika seorang pemuda merantau ke daerah baru, tentu dalam daerah tersebut berbeda dengan daerah asalnya. Maka dari itu pemuda harus mampu menyesuaiakan diri dengan lingkungan. Ketiga, penyesuaian pekerjaan. Penyesuaian pekerjaan ketika mahasiswa/pemuda  memilih pekerjaan sesuai bakat dan minatnya untuk perencanaan karier yang sukses dimasa depan. Keempat, penyesuaian hubungan dengan lawan jenis. Penyesuaian hubungan dengan lawan jenis lebih mengarah pada keseriusan pemuda dalam menentukan  pasangan hidup dimasa depan, berbeda dengan usia remaja yang main-main dalam hal hubungan. Kelima penyesuaian image. Penyesuaian image ini ketika pemuda berada di lingkungan masyarakat dimana pemuda dianggap sebagai kaum terpelajar yang menjadi panutan bagi masyarakat. Oleh karena itu pemuda harus menjaga image dengan menyesuaikan apa yang menjadi tanggung jawabnya sebagai pemuda di lingkungan masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat banyak dampak pertumbuhan dan perkembangan pemuda seperti mahasiswa lebih terbuka terhadap perbedaan yang beragam dalam masyarakat, keseriusan dalam pencapaian karier dimasa depan dan lebih mandiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dalam pertumbuhan dan perkembangan tentu diperlukan figur pendidik yang dapat menjadi inspirasi untuk pemuda seperti figur dosen yang berperan dalam pembentukan karakter saat mahasiswa/pemuda belajar dikampus. Peran dosen dalam mendidik mahasiswa yang diharapkan yaitu bukan cuma mengajar tetapi memberi cerminan yang berkaitan dengan nilai luhur seperti kejujuran, tanggunga jawab, dan kedisiplinan.
Dari semua yang telah diuraikan, diharapkan pertumbuhan, perkembangan, dan penyesuaian diri yang dialami pemuda bisa membawa dampak yang baik bagi lingkungan sekitar. Mengingat pemuda menjadi sosok yang diharapkan membawa perubahan bagi lingkungan, bangsa, dan negara.

Karya :
Oleh : Edward Ricard Pasedan (192016006),
Bella Meliani Randongkir (192017008),
 Listra Winda Bhitinia (192017601)
Dipublish oleh Erwin Gea,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar