Sabtu, 31 Maret 2018

Makalah Team Teaching


TEAM TEACHING








DISUSUN OLEH :
1.      Erwin Hartaman Gea           (192016008).
2.      Edward Ricard Pasedan      (192016006).
3.      Aprisa Dewi Taungke          (192016005).
4.      Fasula Sekar Meta                (192016002).
5.      Septi Arya Rezkye               (192016001).






Kata Pengantar

            Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya makalah kami ini yang bertajuk pada dunia pendidikan terkhusus bagi para pahlawan tanpa tanda jasa dalam menerapkan proses pembelajaran di ruang kelas dengan berbagai metode. Tidak lupa juga kami ucapkan kepada Bapak Sunardi selaku dosen Matakuliah Umum Bahasa Indonesia yang selalu setia memberikan pemahaman, saran, materi, teori serta bimbingan dalam penyusun makalah ini.

            Dalam makalah yang kami buat ini, berkolerasi dengan displin ilmu yang kami jalani saat ini di Program Study Pendidikan Fisika, Fakultas Sains Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana yang berlandaskan pada Pendidikan. Kami sebagai para pendidik harus bisa mencari metode dalam menerapkan proses pembelajaran yang efektif dan sesuai dengan TIK diera globalisasi saat ini.

            Judul makalah kami ini adalah team teaching yang penerapan dan implementasinya di ruang kelas, dengan model ini sebagai pengajar bisa menerapkan di dunia kampus dan sekolah-sekolah. Metode mengajar team teaching memberikan keleluasan bagi pengajar dan siswa untuk   saling berkolaborasi dalam proses pengajaran.

            Demikian penulisan makalah kami ini, atas segala kesalahan baik dari dalam maupun dari luar tulisan ini kami mohon maaf, dengan itu juga kami berharap dengan makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacaanya. Syaloom dan terima kasih.



                                                                                                                       

                                                                                                                        Penulis


DAFTAR ISI


BAB I

PENDAHULUAN



Dalam proses pembelajaran yang dilakukan di ruang kelas maupun diluar kelas atau dengan kata lain proses belajar formal dan informal semakin hari semakin berkembang. Perkembangan ini, yang menyebabkan semakin kompleks proses pembelajaran dan tingkat kesulitan dalam menemukan metode belajar yang sesuai dengan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), culture kehidupan sekolah dan tingkat pendidikan disuatu Negara. Seorang pendidik (guru) dituntut harus mempunyai kualitas dan metode dalam menyelaraskan proses pembelajaran didalam maupun diluar kelas.
            Salah satu metode pengajaran yang telah dilakukan dan diimplementasikan keterlaksanaanya didunia Pendidikan termasuk sekolah maupun kampus adalah metode mengajar dengan Team teaching. Metode mengajar ini sangat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran karena Team teaching merupakan proses pembelajaran yang dilakukan oleh lebih dari satu orang pengajar dalam satu ruangan kelas. Metode Team teaching membantu para guru dalam mengontrol, memberikan, serta berbagi tugas dalam proses pembelajaran dan dari sisi siswanya membantu mereka mencapai proses pembelajaran itu sendiri.
            Team teaching di Indonesia telah diterapkan dan membawa dampak terhadap proses belajar siswa serta keberhasilan dalam belajar. Team teaching membawa dampak bagi Pendidikan di Indonesia karena dengan metode ini diterapkan di sekolah-sekolah maupun di kampus dapat membantu keberhasilan proses mengajar. Berkaca dari hal itu, di Indonesia jumlah siswa dan guru dalam suatu ruangan tidak berimbang, guru dituntut mengajari anak dengan jumlah anak antara 30 sampai 40 anak, tentu dengan permasalahan ini proses belajar tidak berjalan dengan efektif dan membuat guru kewalahan dalam proses mengajar, dari salah satu kasus tersebut team teaching membatu dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di ruang kelas.

1.      Apa saja Konsep dan pengertian dari Team teaching?
2.      Apa saja model yang bisa dilakukan dalam penerapan metode mengajar Team teaching?
3.      Apa saja tahapan yang dilakukan dalam metode mengajar Team teaching?
4.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari Team teaching untuk guru dan siswa?

1.      Pembaca dapat mengerti ensensi dari metode mengajar menggunakan metode Team teaching
2.      Pembaca bisa mendapatkan informasi serta dapat menerapkan kedepanya metode Team teaching.
3.      Pembaca dapat mengetahui kelebihan-kekurangan metode mengajar Team teaching baik dari pihak guru maupun siswa.

BAB II

ISI



Team teaching merupakan suatu strategis pembelajaran yang dilakukan oleh lebih satu orang pengajar   dengan pembagian peran yang jelas dan tanggungjawab dari masing-masing pihak  terlihat secara nyata. Dengan metode Team teaching masing-masing pihak bersama-sama dalam mempersiapakan, melaksanakan serta mengevaluasi hasil belajar yang di tunjukkan kepada peserta didik dan paling terpenting dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang sama. Dalam Pelaksanananya team teaching dapat melakukan proses pengajaran dengan metode pengajaran yang telah ditentukan oleh masing-masing pihak seperti metode ceramah, eksperimen atau metode lainnya yang sesuai basic materi yang sedang diajarkan. Pelaksanaan Team teaching ini sangat bermanfaat dan efektif dalam mencapai hasil ouput siswa yang memiliki kapasitas keilmuan dan keahlian yang baik ketika diterapkan secara maksimal.
Secara fundamental konsep team teaching memberikan pengaruh positif kepada pengajar, karena jika kita berkaca dari sisi sosial guru adalah seseorang yang membutuhkan sosial, bantuan orang lain karena semua manusia tidak sempurna, sama halnya dalam proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru bukanlah manusia sempurna yang bisa menguasai seluruh materi untuk itu dengan metode ini membantu para pendidik untuk bisa membagikan tugas masing-masing yang sesuai basic masing-masing.
Menurut Ismail Sukardi Metode mengajar beregu (team teaching) adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas, menurut Inti Yunita dan Maryamah dalam Penerapan Metode Mengajar Beregu (Team teaching) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa mengatakan bahwa dengan  metode team teaching dapat menjadi sebuah inovasi baru dan dapat menjadi sumber serta metode  yang memberikan solusi terhadap berbagai kendala yang di hadapi oleh guru dalam melaksanakan proses mengajar di kelas [1]. Pada Jurnal of Adult Education (Laughlin, Nelson, dan Donaldson, 2011:1) menjabarkan tentang team teaching sebagai sebuah strategi besar untuk menjalankan sistem berpikir siswa, keluarga, dan masyarakat untuk membantu pembelajar menggali berbagai sudut pandang. Peserta dapat menggali berbagai pengetahuan dari instruktur-instruktur yang terampil. Dengan demikian, team teaching ini sesungguhnya memiliki peran yang cukup signifikan dalam pencapaian prestasi belajar dan penguasaan kompetensi keahlian pada mata pelajaran teori kejuruan dan Praktik Kejuruan pada program keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tim ini, siswa akan memperoleh kompetensi keahlian yang maksimal[2].


Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode Team teaching maka, ada beberapan model yang mungkin dilakukan terkait dengan kebutuhan kelas, siswa dan lingkungan sekolah (culture). Beberapa model yang telah disebutkan oleh Seowalni S (2007), Model tersebut terdiri dari :

a.      Semi Team teaching
Dalam semi Teaching ini pengajar mengajar dengan cara sendiri-sendiri tetapi di awal adanya pembuatan rencana Bersama terkait dengan metode dalam pengajaran. Dalam semi Team teaching ada beberapa tipe yang mungkin dilakukan oleh pengajar.
·         Tipe 1 dapat berupa sejumlah guru mengajar mata pelajaran yang sama di kelas yang berbeda tetapi dengan perencanaan dan metode yang telah disepakati Bersama oleh Team.
·         Tipe 2 dapat berupa mata pelajaran disajikan oleh sejumlah guru secara bergantian dengan pembagian tugas, materi, dan evaluasi oleh guru masing-masing atau dengan cara mendesain siswa secara berkelompok.
·         Tipe 3 dapat berupa satu team terdiri dari dua orang atau lebih, waktu kelas sama, pembelajaran mata pelajaran materi tertentu. Perencanaan pelaksanaan dan evaluasi secara Bersama dan sepakat.

b.      Team teaching Penuh
Dalam metode Team teaching penuh yang pelaksanaannya terdiri dari 3 tipe :
·         Pelaksanaan Bersama, dimana pelaksanaan seorang guru sebagai penyaji atau penyampain informasi dan seorangnya sebagai pembimbing diskusi kelompok atau pembimbing latihan individual.
·         Pelaksanaannya adalah anggota Team secara bergantian menyajikan topik atau materi. Diskusi atau tanya jawab di bombing secara Bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota Team.
·         Seorang guru senior menyajikan langkah latihan, observasi, pratek dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam beberapa kelompok, setiap kelompok dipandu seorang guru (tutor, fasilitator atau mediator). Akhir pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan (tertulis/lisan) dan ditanggapi Bersama serta disimpulkan Bersama.

Terkait team teaching itu sendiri disebut oleh Marilyn, Alvis, dan Marilyn, 2005, terdapat enam model pembelajaran team teaching yaitu: (1) Team teaching (traditional team teaching). (2) One Teach, One Observe. (3) Station Teaching. (4) Parallel Teaching. (5) Alternate Teaching. (6) One Teach, One Assist (Marilyn, Alvis, dan Marilyn, 2005) [3].


a.      Tahap Awal
·         Penyusunan  RPP
·         Metode Pembelajaran Disusun Bersama Selain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun bersama oleh team.
·         Partner Team teaching Memahami Materi dan Isi Pembelajaran
·         Pembagian Peran dan Tanggung Jawab Secara Jelas Dalam Team teaching
b.       Tahap Inti
Satu guru sebagai pemateri dalam dua jam mata pelajaran penuh, dan satu orang sebagai pengawas dan pembantu team. Atau dua orang guru bergantian sebagai pemateri dalam dua jam pelajaran, dalam hal ini berarti tugas sebagai pemateri dibagi dua dalam dua jam pelajaran yang ada.

c.       Tahap Evaluasi
·         Evaluasi Guru
Evaluasi guru selama proses pembelajaran dilakukan oleh partner team setelah jam pelajaran berakhir. Evaluasi dilakukan oleh masing-masing partner dengan cara memberi kritikan-kritikan dan saran yang membangun untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Dalam hal ini setiap guru yang diberi saran harus menerima dengan baik saran-saran tersebut, karena hakekatnya itulah kelebihan dari team teaching. Evaluasi sebisa mungkin  dilakukan di luar ruang kelas, ini dilakukan untuk menjaga image masing-masing guru dihadapan siswa.
·         Evaluasi Siswa
Evaluasi siswa dalam hal ini mencakup pembuatan soal evaluasi atau lebih dikenal sebagai lembaran kuesioner. Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah dalam evaluasi siswa, guru juga diharuskan merencanakan metode evaluasi. Perencanaan metode evaluasi siswa ini di dalamnya mencakup pembagian peran dan tanggung jawab setiap guru Team teaching.

Dalam Penerapan Team teaching ini ada dua pihak yang menjadi sasaran utama yaitu pihak pengajar dan pihak siswa, berikut ini beberapa kelebihan dan kekurangan Team teaching.

a.      Bagi Pengajar
Kelebihan :
·         Mengantisipasi kelebihan jam kerja guru dalam mengajar.
·         Membantu guru dalam pembagian tugas sesuai basic masing-masing.
·         Menampung guru yang sudah berlebihan
Kekurangan :
·         Tidak semua guru bisa berkolaborasi dalam Team teaching.




b.      Bagi Siswa
Kelebihan :
·         Opsi mencari informasi/bertanya dari pihak guru banyak.
·         Proses pembelajaran efektif bagi siswa.
·         Membantu siswa terhindar dari kekosong materi untuk mata pelajaran tertentu.
Kelemahan :
·         Siswa di hadapkan dengan dua sisi orang yang berbeda terkait dalam         menyelaraskan informasi dari guru A ke B.
·         Siswa dihadapkan biaya mahal, karena lebih satu orang pengajaran.





BAB III
            Team teaching merupakan metode pengajaran yang akhir-akhir ini diterapkan di Indonesia, dengan metode mengajar Team teaching dapat memberikan beberapa keuntungan bagi para pengajar dan siswa, selain hal itu metode mengajar Team teaching dapat juga memberikan cukup berhasil diterapkan di Indonesia dilihat dari tingkat pembelajaran siswa yang meningkat serta antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu juga Team teaching dapat memberikan manfaat bagi para pendidik untuk diberikan peluang kerja.

Jika seseorang menerapkan metode mengajar Team teaching, pengajar tersebut harus memperhatikan culture sekolah.


Referensi

Jurnal
Inti Yunita, Maryamah. 2016. Penerapan Metode Mengajar Beregu (Team teaching) dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran SKI di MI Muhammadiyah Ulak Lebar Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten OKU. Jurnal ilmiah PGMI. 2 (1): 95-106.
Esti Retnoningsih, Zainal Arifin.2016. Manajeman Team teaching mata Pelajaran keguruan di SMK 1 Gombong dan SMKN 1 Puring. Jurnal ilmu penelitian. 9 (2): 132-140
Supahar. 2009. Team teaching dalam sebuah strategi untuk membangun learning community. 8-13.
internet
Yulianto, Joko. 2011. Metode Team Teaching. https://pandidikan.blogspot.co.id/2011/06/metode-team-teaching.html. Diakses pada 21 Maret 2018.
Ghea, Erwin. 2018. Team Teaching. http://sciencealam.blogspot.co.id/2018/02/team-teaching.html. Diakses pada 21 Maret 2018.




Dipublis oleh Erwin gea

 '' Sikap diam tidaklah menjadi pilihan buat kamu yang termenung, tetapi sikap semangat akan membukakan pintu yang belum terbuka ''



pendidikan moral

PENDIDIKAN MORAL HARUS DITERAPKAN SEDINI MUNGKIN
Pendidikan moral

perkembangan dan kemajuan zaman kini semakin pesat. Hal ini menjadi suatu yang benar-benar perkembangan dan kemajuan zaman kini semakin pesat. Hal ini menjadi suatu yang benar-benar harus diperhatikan. Terutama pada pergaulan anak-anak yang semakin bebas. Belakangan ini sering kita temui foto anak-anak kecil sudah banyak beredar di sosial media. Dengan gaya dan pakaian yang kurang pantas, bahkan tidak pantas.

Dari banyaknya foto anak-anak yang diunggah di medial sosial, ada sebagian anak sekolah dasar yang masih memakai pakaian seragam merah putih.
Mirisnya, foto tersebut diunggah dengan gaya yang tidak wajar. Ada yang sedang bergandengan tangan antara siswa SD laki-laki dan perempuan. Bahkan ada siswa SD yang berpakaian dengan gaya seperti anak-anak SMA yang berlebihan.
Maka tidak heran jika data menyatakan anak perempuan Indonesia lebih dari 50% sudah tidak perawan ketika masih usia sekolah SMA. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi setiap orang tua yang memiliki anak.
Penerapan pendidikan moral harus benar-benar dilakukan sedini mungkin. Serangan berbagai budaya asing yang sangat mudah masuk ke Indonesia, terutama melalui media sosial, kini benar-benar harus menjadi perhatian dan perlu dilakukan penanganan.

Jauhkan Anak dari Handphone atau Gadget sebelum Mengijak Dewasa

Handphone atau gadget adalah salah satu media dimana budaya asing sangat mudah masuk ke Indonesia. Kini media sosial sudah sangat banyak dan sangat mudah diakses oleh semua orang.
Termasuk anak-anak kecil yang sudah pintar mengoperasikan handphone atau gadget. Banyak orang tua yang tidak tahu efek negatif dari media sosial.
Padahal, media sosial tanpa bimbingan yang benar akan berpeluang lebih besar mengarah ke efek negatif. Jadi, hal ini benar-benar menjadi PR bagi para orang tua.