Minggu, 01 April 2018

Epistemologi, Ontologi dan Kosmologi

EPISTEMOLOGI, ONTOLOGI, DAN KOSMOLOGI
 erwingea_pendfis16'_fsmuksw

Tentang segala sesuatu, kita perlu ingin mengetahui bagaimana dan mengapa itu terjadi ataupun ada, serta apakah itu sebenarnya Epistemologi dan ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang membahas hal-hal tersebut. Bagaimana apa yang kita ketahui itu menyangkut ruang, waktu dan materi alam raya. Cabang ilmu filsafat yang membahas hal-hal tersebut disebut Kosmologi.
  • Epistemologi
Epistemologi selaku cabang ilmu filsafat tentang pengetahuan mencoba memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula pengetahuan, perilah mengetahui, mengenai cara mengetahui atau memperoleh pengetahuan, dan bagaimana menguji kebenaran pengetahuan. Pengetahuan adalah informasi atau ide, yang telah diterima sebagai fakta yang benar, di mana ide itu diperoleh melalui penginderaan atau kegiatan empirik secara langsung, ataupun melalui penalaran rasional terhadap ide-ide yang telah ada dialam pikiran manusia.

Yang menekankan kegiatan empirik dikatakan menganut paham empirisme, sedangkan yang mengandalkan penalaran rasionalisme dikatakan mengatut paham rasionalisme. Pengetahuan yang diperoleh langsung dari kegiatan empirik disebut pengetahuan objektif atau induktif, dan bersifat a posteriori. Sedangkan yang diperoleh dari penalaran disebut pengetahuan subjektif atau deduktif, dan bersifat a priori. Pengetahuan deduktif itu antara lain berdasarkan kaidah hubungan ataupun korelasi antara ide-ide yang dapat berupa koherensi, korespondensi, interaksi dan sebab-akibat.

Di samping itu, pengetahuan dapat diperoleh dengan intuisi, yaitu dengan serta merta tanpa penalaran yang logis, berdasarkan pengalaman empiri atau kesan-kesan dari fakta-fakta empiri. Sudah tentu pengentahuan intuitif demikian bersifat a priori dan kebenarannya tidak meyakinkan, namun demikian sangat berguna dalam mengembangkan pengetahuan karena berguna untuk memandu atau membimbing proses pemikiran serta penelitian. Makin banyak pengalaman empiri, makin tajam intuisinya dan makin cerdas berpikirnya dan makin cepat mengembangkan pengetahuannya.

Dalam pengembangan ilmu pengetahuan, dirumuskan teori-teori yang dihasilkan  dari kegiatan-kegiatan penelitian yang menerapkan metode ilmiah. Teori-teori ataupun hukum-hukum itu merupakan kristalisasi pengetahuan dan menjadi tumpuan pengembangan ilmu pengetahuan lebih lanjut. Teori itu berdaya guna kalau dari padanya dapat dijabarkan hipotesa-hipotesa yang hendak diverifikasi kebenarannya dalam proses metode ilmiah.

Adapun fakta-fakta empiri yakni yang lazim disebu obserable atau yang teramati, akan bermakna dalam membentuk ide atau konsep hanya kalau bersifat unik yaitu terpastikan, misalnya kalau fakta-fakta itu terdistribusi secara statistik, maka sesungguhnya bermakna ialah rata-rata.

  • Ontologi  
Pembahasan tentang hakekat keberadaan segala sesuatu adalah yang paling hakiki dan paling awal, dan dikenal sebagai ontologi. Thales (624-547 SM) adalah filsuf Yunani paling awal dan mula-mula mengupas masalah ontologi ini. Menurutnya, semua benda itu berasal dari air, yang kenyataanya memang terdapat dimana-mana, dan air dikatakan sebagai substansi yang paling hakiki yang menyusun semua benda di alam.

Istilah Ontologi selaku cabang metafisika, di samping kosmologi, diperkenalkan oleh Christian Van Wolf (1679-1754). Pengetahuan yang paling awal adalah mengetahui suatu keberadaan. Sesuatu dikatakan keberadaan bila mana memiliki sifat-sifat atau ciri-ciri atau identitas tertentu secara pasti langsung diketahui. Berdasarkan inilah maka kita boleh mengatakan bahwa elektron tidak berkeberadaan secara ontologis. Namun ini tidak berarti bahwa elektron itu tidak ada. Keberadaan elektron dapat diterangkan dengan atau dipakai untuk menerangkan gejala fisika atoom dan fisika nuklir. Maka dikatakan keberadaan elektron itu dibenarkan secara epistemologi, pragmatis, dan metodologis. Adapun keberadaan Tuhan tidak dapat dinyatakan secara Ontologi maupun secara Epistemologi,, melainkan diyakinin secara iman bagi yang bergama.

  • Kosmologi
 Kalau Ontologi membahas keberadaan segala sesuatu di dunia kehidupan manusia, maka kosmologi membicarakan hakekat keberadaan segala sesuatu di alam raya secara umum. Pada hakekatnya substansi dasar pengetahuan alami adalah materi atau keberadaaan, ruang dan waktu. Kalau Ontologi lebih ditekankan pada esensi materi, maka kosmologi lebih berkaitan dengan hakekat ruang dan waktu.

Pemikiran perihal hal semesta, sebenarnya sudah timbul dalam filsafat Yunani kuno dengan filsuf-filsufnya yang terkenal seperti Thales, Anaximander, Aritoteles, dan lainnya. Mereka terkesan akan keteraturan, ketertiban, dan keabadian gerakan benda-benda angkasa, sehingga meyakini akan adanya yang bersifat kekal yang mengendalikan semua gerakan dan perubahan di alam semesta ini, yang kira-kira seperti yang sekarang kita kenal sebagai Tuhan. 

Dalam pandangan pemikir-pemikir di era renaisance seperti misalnya Copernicus, Johan Keppler, Galileo, Isaac Newton, proses alam itu bersifat mekanistik dan determistik yaitu bekepastian. Filsuf-filsuf di jaman modern yang membahas kosmologi lebih mendalam antara lain Arthur Eddington, Bertrand Russel, dan Albert Einstein. 

Kalau materi itu terkuantisasi, maka ruang dan waktuitu bersifat kontinyu. Kalau ruang dan waktu itu dapat dibalik, maka waktu tidak dapat dibalik, artinya proses berlangsungnya dari dahulu kesekarang ke yang akan datang dan seterusnya. Dari sudut dinamika, hingga kini hanya dikenal 3 macam yang menggerakkan materi, yaitu Gaya gravitasi, Gaya elektromagnetik, dan Gaya nuklir. Kalau gaya gravitasi dan elektromagnetik sudah tuntas diketahui, maka gaya nuklir masih diliputi misteri atau kerahasiaan antara lain disebabkan mekanika kuantum yang merupakan satu-satunya alat andalan fisika modern, tidak menjelaskan proses mekanistik-deterministik, sedangkan gaya yang bersangkutan dengan proses mekanistik-determistik.

Di Publish oleh 
Erwin Gea, 

Kutipan '' Jika dulunya filasafat keilmuan tidak dikembangkan maka ,pengetahuan yang sekarang kita tekunin pastinya tidak berharga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar