Senin, 01 Juli 2019

pertemuan ilmiah dan karya tulis ilmiah


PERTEMUAN ILMIAH DAN KARYA TULIS ILMIAH

Pertemuan ilmiah adalah suatu sarasehan yang membahas masalah ilmiah secara ilmiah ataupun tukar informasi ilmiah ataupun mengambil kesepakatan ilmiah.


  • MOTIVASI
Adapun yang mendorong atau menyemangati diadakannya petemuan ilmiah adalah kesadaran bahwa seorang ilmuwan tidak akan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dalam kesendirianya dan memerlukan komunikasi dengan ilmuwan-ilmuwan lainnya dalam rangka
  1. Saling tukar informasi dalam semangat saling asah-asih-asuh, yakni saling memberlajarkan
  2. Mengembangkan ilmu pengetahuan secara bersama dealm semangat gontong royong, saling memberi dan menerima, serta saling mengutungkan. 
  • JENIS-JENIS FORUM
Pelaksanaan pertemuan ilmiah pada umunya didasari dengan presentasi atau penyajian makalah. Adapun forum-forum pertemuan ilmiah itu dapat dibedakan sebagai berikut :
  1. Seminar, Dalam seminar, ada tema, arah, tujuan, dan diskusi di samping tanya jawab.
  2. Simposium, Simposium berbeda dari seminar dalam hal lebih bebas dan longgarnya tema, arah, maupun tujuannya, sedangkan suasana diskusi dan tanya jawab sama dengan yang dalam seminar.
  3. Konperensi, Konperensi berbeda dari seminar maupun simposium dalah hal sifat kelokaryanya, dimana ada kesimpulan dan rangkuman hasil diskusi dan tanya jawab. Seperti halnya dengan seminar, konperensi juga bersifat thematis serta memiliki arah dan tujuan. Di samping itu konperensi juga diharapkan menghasilkan penyelesain masalah ataupun menelorkan kesepakatan ilmiah, sejalan dengan tujuannya, dan direncanakan secara cermat.
  4. Konggres, Konggres tak lain dari konperensi yang diperluas forumnya maupun cangkupan materinya. Kalau konperensi itu lebih mirip seminar, maka konggres lebih mirip simposium dalam hal longgarnya tema disamping lebih luasnya cakupan materinya, dan seperti halnya dalam konperensi, dalam konggres dihasilkan berbagai penyelesain masalah dan diambil berbagai kesepakatan ilmiah serta kesimpulan yang bersifat kongklusif-komprehensif.
  • KARYA TULIS ILMIAH
Kita bedakan berbagai karya tulis ilmiah sebagai berikut :

  1. Makalah, Ada 2 jenis makalah yakni yang untuk dipublikasi ilmiah dan yang untuk disajikan dalm seminar atau pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya. Di samping itu makalah mungkin juga berupa laporan singkat sebagai technical report untuk kalangan terbatas tertentu, dalam suatu lembaga penelitian tertentu ataupun di industri-indrustri,
  2. Laporan Penelitian, Laporan penelitian tak lain ialah yang berupa uraian  dan pembahasan hasil penelitian selaku pertanggung jawaban ilmiah kepada pemberi tugas yang mensponsori atau memprakarsai atau mebiayai, dan tidak memuat hal-hal yang sifatnya administratif.
  3. Skripsi, Thesis, Disertasi , Pada umumnya di akhir pendidikan tinggi, mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian ilmiah dalam rangka melatihkan dan menanamkan metode ilmiah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, yang hasilnya ditulis sebagai skripsi bagi jejang S1, thesis bagi jejang S2, dan disertasi bagi jejang S3.Skripsi adalah yang paling singkat dan kerapkali hanya merupakan rangkuman dan singkatan hasil studi pustaka, namun pembahasanya harus memiliki bobot ilmiah yaitu kritis, analitis, dan prediktif yakni daripadanya dapt dijabarkan suatu hipotese. Sedangkan Thesis harus diangkat dari kegiatan penelitian sendiri dan sepenuhnya harus mencerminkan penguasaan metode ilmiah. Disamping itu, penelitian untuk thesis harus dihasilkan karya orisinil ataupun penemuan atau inovasi baru, Adapun Disertasi adalah hasil karya tulis ilmiah untuk program doktor, di samping mencerminkan penguasaan metode ilmiah juga harus mengandung pembahasan yang mendalam dan mencangkup wawasan ilmiah yang luas. Kecuali itu penelitian untuk disertasi harus menghasilkan penemuan baru yang fundamental, yang membuka cakrawala baru, bukan hanya sekedar inovasi thenis semata. 
Berbeda dengan karya tulis ilmiah itu bersifat ringkas, tetapi utuh, sistematik, tidak berbasa-basi, langsung menyangkut esensinya, jelas dan tegas maknanya, serta mudah dipahami maksudnya meskipun mendasar dan mendalam urainya.
Format redaksional karya tulis memang tergantung jenisnya, namun pada dasarnya;secara umum dapat dibagi atas bagian pembukaan, bagian utama, dan bagian penutup. Termasuk bagian pembukaan adalah Abstrak, Pengantar, Pendahuluan, Studi Pustaka, dan Perumusan masalah. Adapun bagian inti atau bagian pokok atau bagian utamanya, memuat tujuan, metodologi, presentasi dan analisa data, dan pembahasan induktif, Sudah tentu tidak semua karya tulis ilmiah memuat semaunya itu. Bagian penutup yakni bagian terakhirnya, akan memuat kesimpulan, usul dan saran, serta perumusan hasil penelitian secara menyeluruh, uvapan terima kasih kepada mereka yang terlibat dan membantu penelitian, daftar pustaka, dan akhirnya lampiran-lampiran yang perlu.
Format redaksional di atas hanyalah pada garis besarnya dan itupun tidak sepenuhnya harus berlaku untuk semua jenis karya tulis ilmiah. Detail redaksionalnya sudah tentu amat ditentukan oleh jenisnya. Yang untuk makalah yang hendak diterbitkan di majalah ilmiah, format redaksionalnya mengikuti ketentuan dari penerbit majalah. Sebagai etika normatif penulisan karya ilmiah, sebutan ''saya'' apalagi ''aku'' bahkan, ''kami'' lazimnya tidak pakai dan dipakai kata ''kita'' sebagai gantinya, mengingat setiap karya ilmiah itu dihasilkan dengan melibatkan banyak orang.

Pada hakekat materi karya tulis ilmiah itu diawali dengan bab Pendahuluan sehingga kerapkali Pendahuluan itu merupakan bab I, apalagi kalau bagian Pengantarnya ditiadakan ataupun dipadukan dengan bagian Pendahuluanya. Kalau bagian Pengantar itu diadakan maka Pengantar dibedakan dari Pendahuluan dalam hal Pengantar itu mengantarkan pembaca memasuki materi pokok sehingga antara lain mengemukakan alasan penulisan, tujuan, dan sistematisasi atau kerangka penulisan, dan kadang-kadang memuat ucapan terimakasih yang lazimnya ditulis dibagian akhir. Di lain pihak bagian Pendahuluan, menyiapkan pembaca untuk memahami esensi dari materi pokoknya. Dengan kata lain, bagian Pengantar lebih menyangkut aspek redaksional, sedangkan bagian Pendahuluan lebih menyangkut aspek ilmiahnya.
Sebelum bagian pengantar, lazim disajikan Abstrak ataupun Intisari, yang berisi garis besar dari materi pokok secara amat singkat, Dalam Abstrak, untuk kerjanya dipakai bentuk pasif, yakni dengan awalan di buknanya.

Untuk Skripsi, Thesis, dan Disertasi dan kadang-kadang juga untuk makalah disajikan pula Daftar isi setelah bagian pengantar sebelum bagain Pendahuluan dengan bagian Pengantar dituliskan setelah Abstrak. Adapun nomor halama dengan angka Arab 1,2 dst, dipakai dari halama pendahuluan, sedangkan untuk nomor-nomor halama sebelumnya, yaitu Judul, Abstrak, Pengantar, Daftar isi, dituliskan dengan angka Romawi kecil, i, ii, iii, iv, v..dst. Untuk makalah yang hendak diterbitkan di majalah ilmiah maupun yang hendak dipresentasikan di seminar, Daftar isi tidak perlu ada dan angka Romawi tidak dipakai sehingga urutannya adalah langsung judul beserta nama penulis, Abstrak, Pengantar, Pendahuluan, atau tanpa Pengantar, Materi pokok, Penutup, dengan nomor halama yang seluruhnya dengna angka Arab 1, 2, 3....dst.

Adapun isi bagian materi pokoknya, amat bervariasi, kecuali tergantung jenis karya tulisnya juga tergantung esensi materinya. Namun bagaimana pun tentu memuat penyajian fakta maupun data, serta pembahasan yang diikuti penarikan kesimpulan secara induktif. Bagian Penutup akan diawali dengan penarikan kesimpulan secara komprehensif atau menyeluruh sebagai kelanjutan dari yang dipaparkan dibagian materi pokok, dan diakhiri dengan Ucapan terima kasih serta daftar pustaka, di mana daftar pustaka akan merupakan bagian bab tersendiri dan terakhir. Kerapkali Ucapan terima kasih juga merupakan bab tersendiri sebelum daftar pustaka. Adapun Gambar dan tabel kerapkali berintegrasi ke dalam materi pokok, namun kadang-kadang berupa lampiran yang disajikan di bagian akhir dari bagian penutup. Kalau pemberian nomor gambar dibubuhkan di bawah gambar dengan angka Arab, maka pemberian nomor Tabel dibubuhkan di atas tabel dengan angka Romawi besar. Selanjutnya di bawah atau disamping Gambar dituliskan keterangan Gambar dan dibawah atau disamping nomor Tabel, dituliskan keterangan kabel.
pertemuan ilmiah dan karya tulis ilmiah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar